Jumat, 29 November 2013

Kecewa



Jumat, 29 November 2013

Pagi itu, ketika mentari mulai membagikan kebaikannya lewat sinar hangatnya. Sinar yang membawa semangat dan kebahagiaan baru bagi sebagian manusia, tapi juga sebuah derita dan ketertekanan batin tersendiri bagi sebagian yang lain, yaitu aku. Sungguh, pagi itu aku merasa manusia paling tidak beruntung di dunia. Sebuah postingan di salah satu media jejaring sosial seakan menampar batinku teramat keras, menghempaskan jiwa ini jauh ke dasar jurang yang teramat dalam. Rasa kecewa yang teramat sangat, karena aku tidak diterima di salah satu UKK (Unit Kegiatan Kemahasiswaan) yang sangat aku idamkan di bangku perkuliahan ini. UKK yang aku tempatkan di prioritas pertama, UKK yang sejak dulu aku inginkan.

“Apa yang salah denganku? Apa yang kurang?” Pertanyaan itu terus saja mengganggu di fikiranku. Hatiku terus berontak. Seakan tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi. Seharian penuh aku tidak bisa konsentrasi. Apa lagi yang harus aku lakukan? Kurang apa? Salah apa? Harus bagaimana sekarang?? Ya Alloh, sungguh aku merasa ketidak adilan sedang berlaku padaku. Padahal itu prioritas pertamaku, sedangkan kawanku yang lain ~ yang tidak menjadikan UKK itu prioritas pertama, bisa masuk kesana. Sedih. Kecewa. Menyesal. Dongkol. Merasa bodoh. Merasa diri paling buruk. Aku gagal!
Ya Alloh, ini kegagalan yang sangat menyakitkan. Apa aku tidak bisa menarik hati kakak pewawancara? apa aku tidak bisa meyakinkan kakak pewawancara kalau aku benar-benar mampu, berminat, dan bertekad? Lalu apa sekarang? Aku tak tau.

Ini sungguh menyakitkan, terlalu sulit bagiku mencari jawaban dari semua pertanyaan yang menyerangku.
Hatiku terbagi menjadi dua sisi yang saling bertentangan. Satu sisi hatiku tak mau memaafkan, satu yang lainnya terus mencoba mengikhlaskan.
IKHLAS. Satu kata itu yang mungkin aku butuhkan sekarang. Satu kata yang sangat sulit dilakukan dalam keadaan seperti ini. sakit, sungguh sakit rasanya jika mengingat semua kejadian pagi tadi.
Tapi aku harus berfikir lebih dewasa. harus bisa mengikhlaskan. Ini sudah menjadi ketentuan Alloh.
Harus sadar bahwa manusia tidak punya daya dan kekuatan apa-apa di hadapan Alloh.
Aku mungkin bisa saja merancang, merencanakan, tapi semua itu akan kembali pada-Nya. Dia yang akan bekehendak. Dia yang tau segala yang terbaik.
Mungkin belum saatnya aku bisa bergabung dengan mereka, belum saatnya aku menjadi bagian dari keluarga mereka, berbaur dengan mereka.
Tapi aku yakin rencana Alloh yang terbaik. Mungkin Alloh telah merencanakan sesuatu yang lebih indah disana. Ya, disana. Di tempat yang lebih baik, yang lebih cocok untukku. Entah dimana itu. Semoga Alloh memberiku kekuatan dan keikhlasan yang cukup agar aku bisa kembali menemukan semangatku. Aamiin.

Rabu, 27 November 2013

Terdampar di Semarang

Assholatu khoirum minan naum..
Suara adzan shubuh membangunkanku dari tidurku. Perlahan ku gerakkan tubuhku yang lemah ini. Sakit. Ngilu di seluruh persendian. Lalu kukedipkan mataku dan kuarahkan ke seluruh bagian ruangan ini.

Apa ini?

Tumpukan kardus yang berserakan, lemari dengan baju kotor menggantung di daun pintu, buku-buku berserakan, kasur yang berantakan, tas sekolah berserakan di lantai ruangan!

Dimana ini?

Sejenak aku terdiam, terpaku pada keadaan. Mencoba mengingat dan mencari tahu dimana aku terdampar. Kuputarkan lagi pandanganku ke seluruh penjuru ruangan ini, kutemukan ada ruang lain di sisi ruangan ini. Pintu ruang itu sedikit terbuka, dan dari sana aku bisa melihat sebuah tempat air dengan air hampir penuh tergeletak di lantai yang basah. Diatasnya sebuah handuk bermotif garis-garis warna orange dan putih tergantung di tali.

Siapa ini?

Seorang wanita dengan tubuh lebih besar dariku masih terlelap disampingku sambil memeluk laptopnya. Dia terlelap tanpa sebuah senyum pun tersungging di bibirnya. Buku-buku juga berserakan disampingnya. Dari guratan wajahnya terlihat bahwa dia sangat lelah dan tidak sengaja tertidur ketika mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Bukankah semalam aku sedang merebahkan tubuhku di kamar berdinding kuning dengan kasur kecil berwarna merah kesayanganku? Disamping kasur harusnya ada sebuah meja belajar yang penuh peralatan belajarku. Lalu dimana peri kecilku? Seorang anak perempuan berumur 12 tahun yang selama 6 tahun ini menemani di setiap malamku. Biasanya dia terlelap disamping atasku sambil memeluk boneka Mashimaro warna putih kesayangannya yang dia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun ke-8. Dimana dia? Dimana aku? Perlahan, memory otakku mulai kembali. Lalu sebuah jawaban muncul begitu saja.

Ah, ya.. ini kamar kost ku.

Empat jam yang lalu aku sedang merebahkan tubuhku di kasur besar nan empuk ini, dan setelah itu aku tak tau apa-apa ~ hilang kesadaran.
Kamar yang seperti kapal pecah karena pemiliknya kurang mempedulikan nilai estetika dari sebuah kamar, yang pemiliknya selalu sibuk dengan urusan kampus yang tiada hentinya ini ternyata kamarku.
Dan dia, dia yang tertidur disampingku adalah teman kost ku. Teman yang sama-sama berjuang di kota besar ini demi cita-cita yang dibawa dari kampung halaman. Teman seperjuangan yang sama-sama sedang berlatih hidup mandiri jauh dari orang tua, yang juga sering merasakan rasa sakitnya homesick.

Bagaimana bisa aku lupa semua ini?
Mungkin akibat dari demam semalam. Tubuhku menggigil dan serasa semua sarafku membeku. Tapi apapun itu, setidaknya sekarang aku telah tersadar. Sadar bahwa sekarang aku telah terdampar di negeri entah berantah yang orang sebut kota Semarang. Negeri yang tak pernah ada dalam bayanganku sebelumnya. Negeri yang keras, yang penuh dengan persaingan meski dalam balutan kekeluargaan.

Tak ada lagi suara-suara bising dari adik-adikku yang berkejaran, berganti dengan suara bising kendaraan bermotor di jalan. Tak ada lagi masakan lezat dari ibuku yang dulu sering aku kritik dan kuacuhkan karena terlalu bosan dengan menu yang itu-itu saja, berganti dengan makanan warteg yang menunya jauh tidak menarik dan harus tetap aku makan karena itu satu-satunya makananku disini. Tak ada lagi omelan dan nasihat dari ayah ibu, berganti dengan sikap cuek dan tidak peduli dari orang disini. Tak ada lagi makanan di kulkas yang dulunya selalu ada saat aku butuh, berganti dengan sayur basi sisa makan tadi pagi. Tak ada lagi acara nonton kartun bersama adik-adikku di hari minggu, berganti dengan acara mengerjakan makalah tiap hari minggu. Tak ada lagi jalan sore ke sawah dengan adikku dan menikmati indahnya matahari terbenam, berganti dengan pemandangan sempit nan sumpek dari gedung-gedung mewah milik penduduk disini.

Ya, inilah hidupku sekarang. Dibalik semua itu aku punya amanah yang harus aku pertanggungjawabkan kepada orang tuaku, keluargaku. Sepahit apapun penderitaanku disini, aku yakin ada hikmah tersembunyi dibalik ini. Aku bisa belajar mensyukuri apa yang telah Alloh beri kepadaku. Semua yang pernah aku nikmati, aku rasakan, dan aku dapatkan ternyata sudah lebih dari cukup. Selama ini mungkin aku sering mengabaikan dan mengacuhkan tiap kesempatan yang Alloh berikan. Sering merasa kurang dan tidak cukup. Tapi dari sini aku sadar betapa luas anugerah yang telah Alloh beri kepadaku. Terimakasih ya Alloh . . . ^_^

Rabu, 13 November 2013

Curriculum Vitae



Curriculum Vitae

a.       Nama Lengkap            : Tuti Yuniatun
b.      Nama Panggilan           : Tuti
c.       Alamat Asal                 : Sidaurip, RT 03 RW 05 Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap
d.      Alamat Kos                 : Jalan Banjarsari gang Nirwanasari 2 nomor 14 C
e.       Hobby                         : Membaca novel, mendengarkan musik
f.       CP                                : 087719828553
g.      Riwayat Pendidikan      : 1. FKM UNDIP 2013
                                           2. SMA Negeri 1 Sidareja 2010 
                                           3. SMP Negeri 1 Gandrungmangu
                                           4. MI Ma’arif 01 Sidaurip
h.      Riwayat Organisasi     : Remaja Pecinta Alam SMA 1 Sidareja (REPASMADA), Remaja Masjid SMA 1 Sidareja, Penalaran Ilmiah Research Club FKM UNDIP, Keluarga Mahasiswa Islam FKM UNDIP
i.        Tokoh Idola                : Nabi Muhammad SAW
j.        Alergi / Pantangan      : Dingin
k.      Keahlian yang Dimiliki           : Turun tebing, mendaki gunung #berlebihan
l.        Motto Hidup               : Lakukan dan berikan yang TERBAIK di HIDUP yang SINGKAT ini !
m.    Buku yang Berkesan   : Tetralogi Laskar Pelangi, Bidadari-bidadari Surga, Surat Kecil untuk Tuhan